Define Yourself

Who are you now or later, the choice is yours.

Senin, 03 Maret 2014

Journal #01

Journal  #01 - Ucapan

HALO SEMUA!
(Assalamu'alaikum untuk Kalian saudara-saudariku Muslim di seluruh dunia! Bagaimana kabar kalian?
Oh ya, jangan lupa baca basmallah di setiap melakukan aktivitas ya... supaya Allah ridha, dan membantu kita dalam setiap urusan. ≧﹏≦)

Bismillahirrohmannirrohim...
(Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)

Hai lagi! Izinkan aku berbagi secuil jurnal ini untuk kalian! ≧﹏≦

Ucapan... ucapan...
Suatu kata yang keluar dari mulut kita, entah sebagai kawan atau lawan. Kenapa kukatakan seperti itu?
Ucapan baik akan menjadi kawan bagimu, karena dengan ucapan seseorang bisa menghentikan perselisihan. •﹏• seperti kata orang, semuanya bisa dirembug dan diselesaikan dengan jalan damai. •﹏• Yang seperti ini dianggap lebih memiliki etika, mengurangi keributan tidak penting, dan... hehe, akui saja kalau itu memang lebih diplomatis. Ucapan yang baik pun bisa menjadi angin semilir yang membelai dan menyejukkan hati (daaah, sok puitis). Intinya : ucapan yang baik akan membuat orang lain merasa "lebih" baik. Dan siapa tahu dengan ucapan yang baik pula seseorang mendapatkan nikmat yang luar biasa seperti hidup harmonis, punya teman, dipercaya, dan lain sebagainya.
Sedangkan...
⇨ Ucapan buruk akan menjadi lawan yang bukan hanya bagi dirimu saja, tapi juga bagi orang lain. •﹏• Pepatah mengatakan : "Mulutmu adalah harimau bagimu, yang akan menerkam kepalamu."•﹏• Dari pepatah itu saja sudah jelas bahwa ucapan yang keluar dari lisan kita bisa menjadi pedang bermata dua. Karena ucapan itu tak hanya akan menyakiti hati orang lain, ia pun akan menyakiti kita pula cepat atau lambat (sebagai konsekuensi? Oh ya, tentu saja). Sebab itulah ada pula yang mengatakan "adakalanya orang bisu jauh lebih baik daripada orang yang bisa bicara." Jadi, ucapan buruk itu pasti memperburuk keadaan.

Sekilas itu tadi tentang ucapan. Kenapa berbelit-belit sekali? (Uuhh, pertanyaan yang menyakitkan ﹋o﹋. Ah, tidak, aku bercanda. Hahaha... apa kalian mengerti? Tidak? Ah, sepertinya itu lebih menyakitkan. •﹏•)

Kesimpulannya : kita harus menjaga lisan kita.
Itu adalah sebuah ke-ha-rus-an alias keharusan. Bagaimana caranya? Apakah dengan hanya diam saja? Bukan!
Mentang-mentang diam itu emas, bukan berarti harus diam saja sampai-sampai jadi anti-sosial (hey, kita ini makhluk sosial, ingat? Tidak bisa hidup sendiri. Kalau ingin bukti, coba saja untuk tidak memakai produk dari orang lain. Tidak baju, tidak kendaraan, perabot ataupun makanan. Juga dengan kata lain jangan ke mall, supermarket, wahana bermain, ataupun tempat-tempat lain. Bisa? •﹏•). Tuhan menciptakan lisan untuk kita agar kita bisa berkomunikasi, kalau kita tidak menggunakannya maka sama seperti menyia-nyiakan karunianya. Cara termudah, di sisi lain juga "tersulit" yang bisa kita lakukan untuk menjaga lisan kita adalah dengan mengucapkan yang baik-baik dan seperlunya saja.

Kalau sedikit-sedikit menggosip, menggunjing, membicarakan keburukan orang lain, hmm... jangan heran kalau suatu saat Anda bisa menjadi sampah masyarakat karena menjadi tukang ghibah (kejamnya... tapi ini benar). Jangan salahkan siapa-siapa juga jika suatu saat Anda tidak akan hidup tentram di dunia dan akhirat.

Tidak ketinggalan...
Setiap ucapan yang terucap akan terhitung sebagai janji, meskipun kau tidak mengatakan "janji" itu sendiri.

Jadi, berhati-hatilah ketika hendak berucap. Lidah mungkin tidak bertulang, tapi ucapan yang dikeluarkan mungkin saja beracun. Jadi, berhati-hatilah dalam berucap. Ingat... ucapan itu bisa saja terhitung sebagai sebuah janji meski kau tidak mengatakan janji, dan janji itu adalah hutang yang harus dibayar.

Oh, aku punya beberapa kata-kata yang kukutip dari sampul buku milikku :
"You recognize bird from their sing, you do people from their talk!"

Artinya : "Kau mengenali burung dari kicauannya, kau (pun) mengenali orang lewat ucapan mereka."

Journal #01 berakhir di sini! Terimakasih sudah mengunjungi secarik journal kecil ini! Terimakasih! Datang lagi, ya! •﹏•

0 komentar:

Posting Komentar