Define Yourself

Who are you now or later, the choice is yours.

Sounds of Harmony

Maybe for once in a while you have to pay attention, even to the very simple thing in your life. Try to listen to the words that have to be listened. Maybe one day, You'll find that sound of harmony.

Power of Faith

Hope is something that easy to get, but hard to be held. If you never give up on your hope, it's not just people will acknowledge you but also God will rewarded you. There is nothing wrong about having Faith. Instead, having no faith is something like a lost man in nowhere. Don't you think?

Reason of Dream

Dream is like a whole empty sheat you have to fulfill so you can take your score and your star. Then your effort would be like a pen to help you fulfill your sheat. After that you'll realize "the all written sheat is actually the story of your life."

Taste of Life

"Love, Laugh, and Sincere," are always being the best feelings in life. But not to forget that "Hurt, Tears, and Regret" are always be the most precious thing which can teach you how to taste both the good and bad favours in your life.

Secret of Mind

If you want to be desperate, Just say "I am Useless!" and your spirit will be gone in no time. But if you REALLY want to be better, NEVER say such thing. Just say "I'm good enough, cos I am ME. No one can change." remember that God create you because of some reasons, some mission, something means you're NOT USELESS AT ALL. You have to find it on your own.

Minggu, 18 Mei 2014

Jurnal #07

Mendadak terpikir untuk membuat puisi. Tidak terlalu bagus memang. Hmmph... -_-"
Sudahlah... Please enjoy. Ngomong-ngomong, gambar ini entah berhubungan atau tidak (geez -_-) kuambil dari internet. Maafkan saya yang mencomot gambar dari mbah google T_T" Jadi, gambar ini credit ke pemiliknya yang sah. Oke?



Wandering Soul
by Gita Ardeny, (May, 17th 2014, 1:21)

The world's getting weirder,
And the way to through it is getting harder,
So each of us keeps in wonder,

Even there are thousands more hinder,
Would any soul would keeps in wander?

None even a reason could explain this custom,
Not a single piece of mere freedom,
Nor a wish for a soul to barely get home

So the thought flowing till the dusk,
Too much that a soul would come to ask,

Even the brave wouldn't ask for a slave,
Why we, a slave keeps looking for a slave?
We don't live in a cave,
So, what is it that we crave?

Are we looking for a miracle?
Though, all we ever done is playing in a sin circle

It's just too hilarious!
How would a path looks very suspicious,
Even a truth somehow became too hideous,
Created the holy rising mischievous,




The true enemy
Hiding behind all, luxuriously
So the forbidden slowly take its glory.

We're just a masochist,
Who act like a terrorist
An actual soul to be tamed,
Yet a someone's someone to be blamed

You who heard this misery

Come and listen to me,
Since you're the dawn and the sun,
There so much work to be done,
Till any of you ready to be gone.

Under the pure sky,
We absurdly cry,
Envy on how happy a bird can fly,

Lies on the poor cushion,
We found a shocking conclusion,

If a soul's not the chosen,
Will a soul meet a raven?
Can a soul walk to heaven?
It's just beyond any imagination

A soul innocently walked away,

What a dense!
Have a sense!
Say a little thanks,
Might as worthy as a thousand year rains.

Rabu, 07 Mei 2014

Journal #06

Hai semuanya!


Hahah~ Aku tidak tahu sejak kapan aku mempunyai waktu untuk menulis. Ya, benar... yang penting menulis, bukan menulis yang penting. Tidak perlu mengingatkanku, aku belum terlalu pikun asal tahu saja ya.

Oh, posting ini kutujukan untuk temanku. Haruskah aku berikan namanya? Haruskah? Aku ingin tahu.. Tapi sudahlah. Sebut saja Choi Sanra. Itu hanya nama koreanya, a.k.a nama samaran. Oke, jangan pedulikan itu. Yang jelas ini tentang orang itu.

Kami sempat terlibat beberapa pembicaraan kecil, yang kemudian mengarah kepada satu pertanyaan..
"Menurutmu, apa warnaku?"

Kalau saja ia berbicara tentang warna aura, aku akan menjawab bertanyalah pada dia yang bisa membacanya, sebab aku tidak bisa. Tapi sayangnya bukan, ini soal perspektif. Ah, aku tahu aku bukan master di bidang ini. Kalaupun dipikir-pikir, apa salahnya berbagi sedikit opini, huft?

Di sini aku hanya ingin berbagi sedikit tentang warna yang kutemukan dari pribadinya. Aku yakin di dunia ini ada segelintir orang yang memiliki kesamaan. Jadi, aku hanya ingin memposting apa yang kupikirkan tentang warnanya. Barangkali memang ada orang yang kebetulan sama, dan kuharap postingan ini akan membantu. Walau sedikit ragu, apa benar ada orang yang akan membaca. Sebab di era sekarang ini, siapa sih yang suka diberi kata-kata panjang yang menjemukan? Tapi, sudahlah... anggap saja kita tidak peduli dan tidak sedang ingin peduli soal itu.

Baiklah, warna miliknya adalah ORANGE  seperti warna matahari. Tidak, sebenarnya kalau kuibaratkan sih, dia mirip matahari. Somehow, some way? Anggap saja begitu. Haruskah kujabarkan? Baiklah. Ngomong-ngomong, karena ini adalah sebuah pendapatku. Monolog singkat atau apapun.. anggap saja aku sedang berbicara denganmu. Jadi perhatikan! 

1. The Sun is Bright 
Credit to it's rightful owner
- Matahari adalah sumber cahaya paling terang di muka bumi, siapapun tahu itu -
Seperti halnya matahari, kepribadianmu luar biasa terang. Dimanapun kamu berada, begitu melakukan satu saja aktivitas maka semua orang akan langsung mengenalimu. Orang pasti akan berpikir, "Oh, itu pasti kamu!", "Terdengar seperti suaramu!", "Sudah kuduga pasti kamu!" atau yang lainnya. Lihat? Kau sebenarnya sangat popular di kalangan manusia-manusia lainnya (eh?). Jadi, kenapa kamu masih suka kurang percaya diri, dan selalu merasa rendah? Kau tahu... menurut pandanganku sih, ketika kamu tahu kamu punya sesuatu di sekelilingmu, sebut saja mendapat sesuatu yang bagi orang lain sudah jadi luar biasa untuk didapatkan, dan kamu masih menganggap sangat amat remehnya dirimu hanya karena kamu ingin dilihat lebih tinggi atau setara dengan bulan (misalkan) adalah salah satu hal yang kupikir cukup merendahkan. Walaupun semua manusia pasti pernah mengalaminya. Ya, ya, kau tahu itu dan aku tidak berniat menasehatimu. Dalam hal ini, (menurutku) apa yang selalu hilang dari dirimu adalah "pengakuan diri". Oke, percaya diri sudah menjadi hal yang kadaluwarsa. Sebab apa? Kau tidak akan menjadi spontan ketika kau tidak percaya diri, yakinlah itu.

Sekarang, kapan kau akan mulai menerima dirimu sendiri? Kau ini matahari, sudahlah terima saja! Apa yang kau irikan dari bulan, hum? Kalau kau mau tahu, bulan sebenarnya tidak lebih terang daripada dirimu. Dia terlihat terang hanya karena di sekitarnya tidak ada yang lain selain hamparan langit hitam. Tidakkah kau tahu bahwa sebenarnya bulan ingin sekali bisa sepertimu? Jadi, sudahilah sesuatu seperti "Aku ingin seperti bulan!", "Seandainya aku bulan!", "Ah, ya memang aku tidak bla bla bla." Ayolah... manusia diciptakan dengan kodratnya. Sekali-kali, hargai perjuanganmu, hargai dirimu sendiri. Berbahagialah dengan apa yang kau capai, apapun itu. Bisa jadi hal yang kau anggap sepele adalah suatu yang luar biasa yang tidak pernah orang lain dapatkan. Adakalanya merasa puas itu penting, you know...

Contohnya saja :
- Berapa banyak nasi yang sudah kau sisihkan selama hidupmu? Bisa kau hitung? Tidak? Tentu saja! Bagaimana mungkin bisa dihitung karena nasi itu jumlahnya banyak. Kadangkala kita tidak sadar telah membuang hal kecil yang bisa menjadi nyawa bagi seseorang. Yang kita tahu hanyalah "kita tidak mau, dan tidak mau berarti disisihkan." Bayangkan saja, nasi yang kamu sisihkan selama hidupmu itu bisa untuk menghidupkan berapa nyawa walau dalam hitungan hari. Kita sudah diberi anugerah dan kemudahan oleh Yang Maha Kuasa, sedangkan di luar sana ada banyak nyawa yang hilang karena kelaparan. Masihkah kita ingin menghamburkan nikmat yang kita miliki?

Itulah tadi. Aku tidak berniat menasehatimu, karena nasehat ini juga untuk diriku sendiri dan siapapun yang merasa ingin dinasehati.
"Janganlah kamu meremehkan sesuatu walau sekecil apapun. Sebab meremehkan sesuatu bisa jadi lebih merendahkan orang lain dibanding dengan menghina seribu orang sekalipun."

2. Matahari bisa jadi terlalu panas! 
- Setiap orang selalu menggumamkan betapa cerahnya hari ini, ketika matahari benar-benar bersinar dengan terang. Lalu ketika siang, banyak yang akan mengeluh betapa panasnya hari itu dibanding mensyukuri bahwa hari itu tidak ada hujan badai (misalkan). -
Seperti itulah orang lain melihat orang sepertimu. Mereka mengharapkan kedatanganmu, sebab kamulah sang happy synthesizer (dih, mirip judul lagu). Kamu penular kebahagiaan, sebab semua yang kau rasakan bisa dengan mudah terukir di wajahmu. Seperti kata orang, "orang bisa bahagia hanya dengan melihat orang lain bahagia.". Walau begitu, adapula orang yang iri padamu, bahkan bisa jadi membencimu. Itu semua wajar, karena kita tidak diciptakan sebagai manusia yang sempurna. Mungkin memang adakalanya kamu bersikap over-acting atau over-reacting, tapi jika itu tidak membuat risih orang lain, so what? Tapi kalau itu mulai membuat risih orang lain, mungkin lebih baik jika kamu turunkan kadarnya sedikit. Tidak perlu dihilangkan, tapi cukup diturunkan. Karena kalau kamu menghilangkannya, maka kamu sudah kehilangan satu ciri khasmu, dan kamu tidak akan menjadi kamu tanpa chiri khasmu. Iya kan? Intinya, jika itu tidak membawa keburukan maka tidak ada salahnya untuk mempertahankan, tapi jika memang lebih banyak keburukan dibanding kebaikan yang dibawa, maka buang saja! buang yang jauh-jauh!!

Aku mendapatkan kata-kata ini dari film Frankeinstein (yang baru, yang ceritanya tentang frankeinstein berusaha melindungi dunia manusia dari iblis neraka yang berniat membangkitkan kaumnya).
"You're what you're thinking."
Artinya : Kamu adalah apa yang kamu pikirkan.

Kamu adalah apa yang kamu pikirkan, dan pikiran itu pasti (entah kapanpun itu) akan dibuktikan dengan tindakan. Seperti jika kamu berpikir kamu adalah sang juara, maka sebenarnya kamu memang sang juara. Selanjutnya, pikiran itu akan membuatmu senantiasa berusaha karena kamu adalah sang juara, kamu ingin menjadi sang juara, ketika kamu ingin menjadi sang juara, maka kamu harus seperti sang juara. Mengerti? Kuharap iya. Hahaha~

Oh ya, pikiran pernah dengar tidak kalau pikiran satu orang dengan orang yang lain itu sebenarnya selalu sinkron? Tidak, lupakan saja. Tapi yang jelas, ketika kamu selalu berpikir bagaimana kamu berusaha untuk menjadi pusat perhatian, maka yang terlintas di kepala masing-masing orang juga sama. Yakni bagaimana kamu ingin kamu diperhatikan. Ada yang mungkin menemukan hal itu mengganggu, ada yang secara sederhana "hanya memperhatikanmu" tanpa mempedulikan apapun alasannya, ada yang mungkin memperhatikanmu dan menyadari seluruh tindakanmu dimana di waktu yang sama juga memaklumimu. Jadi, pandai-pandailah berbaur. Walaupun kau ini matahari, tapi jangan terlalu self-centered, atau self-concerned berhubung kamu harus ingat bahwa cahaya milikmu itu bukan hanya kamu seorang yang menikmati. Lagipula, kita ini manusia heterogen kan? Bayangkan aja kalau kita homogen alias sama penampilan, sifat, fisik, dan sebagainya. Apa tidak mengerikan?


3. Side look!
- Matahari selalu tampak begitu sendiri dibanding bulan. Benarkah? -
Ada saat ketika kamu terlalu mengagumi seseorang, atau saat ketika kamu sangat iri terhadap seseorang ketika mendapatkan sesuatu.. di saat itu kamu selalu menganggap betapa naasnya nasib kamu, atau hanya pundung karena gagal mendapatkan sesuatu. hey, hey! tidakkah kamu tahu sudah ke stage berapa kamu sekarang? As you know... tidak ada salahnya untuk menjadi runner-up dalam suatu perlombaan, tidak ada salahnya untuk menjadi baik terlepas dari terbaik, bahkan tidak ada salahnya jikapun gagal dalam sesuatu yang tengah kita usahakan. jangan khawatirkan itu, lihat dari sisi sebaliknya. Menjadi runner-up itu tidak buruk, sebab kau tahu bahwa kau punya tujuan besar yang ingin kau raih, yakni menjadi nomor satu di perlombaan selanjutnya. Begitu pula ketika kamu gagal melakukan sesuatu. Sudahlah, jangan ingat-ingat terus kata "gagal" itu. seperti kata para enterpreneur dan motivator ternama, cobalah ganti kata "gagal" dengan "belum berhasil". Satu makna, beda kata, dan beda hasil. Mungkin benar kalau gagal dan belum berhasil sebenarnya tidak berbeda, tapi setidaknya dengan kamu tidak bilang "gagal" itu berarti kamu tidak membunuh hati / semangatmu. Karena kenapa? sudah jadi tabiat kita sebagai manusia memang yang suka meng-enterpretasikan kata gagal dengan titik akhir, jurang, dan bla bla bla sebagainya. Padahal... enggak kan? Entah kadang kupikir bukan kehidupan yang semakin susah, tapi kita yang berlebihan memaknai suatu artian. Malah tidak jarang kita mengabaikan side looknya.

Ya, lihat? Matahari sebenarnya tidak kesepian. Dia tidak pernah sendiri, karena bulan dan bintang selalu bersamanya walau tidak terlihat. Dan baiknya, matahari tidak pernah mengeluh. Kenapa? Karena ia yakin bahwa teman-temannya (bintang dan bulan) tidak akan meninggalkannya. Dia hanya menghilang (atau lebih tepatnya tidak kentara) untuk beberapa saat, tapi bukan berarti dia benar-benar pergi bukan?
---

Oke, cukup itu dulu... sepertinya postingan saya kali ini kembali absurd!
Yah, sudahlah,,, mau bagaimana lagi? Kalian tidak protes kan? Hahaha~ #abaikan saya.

Sebelum pergi...
All Credit Picture to ITS RIGHTFUL OWNER. :)

Bye-bye!

Selasa, 06 Mei 2014

Journal #05 - Amarah

Assalamu'alaikum.. Hai, apa kabar semua?


Sedikit terinspirasi dari emosi yang sedang kualami, a.k.a marah. (sebenarnya aku menulis ini masih dalam keadaan setengah marah. tapi, insha allah sekarang sudah agak mendingan).




Oh ya, awalnya aku berniat untuk memasukkan ini pada jurnalku. Tapi karena kupikir agak aneh. (di samping aku sendiri tidak mengerti kenapa aku membuat jurnal itu, mungkin suatu saat akan kuubah seluruhnya. mungkin). Jadi, aku memasukkannya pada tag ini. Islamic article. Atau mungkin sebaiknya kuberi kedua label saja ya? Tidakkah itu terdengar lebih adil?

Dan Oh! Kuharap ini bisa membantu bagi kalian yang sedang merasa marah seperti saya. Ku ku ku~

Marah itu ada dua jenis, yakni marah dalam rangka kebaikan (seperti ibu marah karena anaknya tidak patuh). Marah dalam rangka ini bisa dimaklumi. Namun, ada juga marah yang bersifat tercela, bahkan bukankah sebenarnya marah itu sendiri selalu bersifat / menjurus ke perbuatan yang tidak baik?

Baiklah, tidak perlu kuberikan definisi kata marah, karena semua orang pernah merasa marah dan aku tidak perlu menjabarkannya sebab kalian sendiri sudah mengalaminya. (meski itu hanya sekali dalam masa hidupnya, atau saat kecil hingga seseorang lupa, yang jelas selama ia merupakan makhluk bernama manusia maka jawabannya adalah pernah). Marah itu sendiri adalah suatu hal yang wajar, karena itu adalah bagian dari emosi manusia. Emosi itu datangnya dari nafsu seseorang yang merasa tidak puas dan ingin menentang agar pihak lain bisa mengganti tindakannya agar seseorang itu merasa puas. Kalau boleh kugambarkan sedikit, menurutku gambar grafiknya akan jadi seperti ini :

Jadi, berawal dari hati yang kacau yang pokoknya kayak benang ruwet yang kemudian nafsu membentuknya menjadi kecewa, perasaan tidak puas, dan sesal.

Eh, jangan kira orang yang sedang marah itu tidak merasakan sesal ketika ia marah!

Justru sebaliknya, kadang-kadang mereka hanya terlalu menyesal sehingga rasa sesal itu menjadi bahan bakar untuk membakar si api amarah itu sendiri. Tapi ya,,, kebanyakan alias pada umumnya sih, "boro-boro menyesal, marah aja belum kelar." sehingga seperti yang kita tahu bareng-bareng yakni ungkapan yang mengemukakan bahwa "menyesal itu datangnya di akhir". Alias nunggu ending dahulu baru ada sub cerita dengan judul besar bertuliskan "ANDAI AKU..."


Pernah ada yang bilang ke saya, "kalau kamu merasakan rasa kecewa dan sebagainya, ungkapkan saja. jangan dipendam sendiri. tidak baik." Dan berhubung karena saking keras kepala, pelupa atau malah saking EGePe nya saya, saya jarang menceritakan hal-hal mengenai "Masa ketika saya..." (kecuali ketika ada yang bertanya dan ketika saya benar ingin menjawab). Ini adalah penyakit saya, jangan ditiru.

Sebut saya gila, karena kenyataannya saya pernah menasehati diri sendiri :
If you can't bear it, then just go! talk to others! And if you really sure you can bear it, then just bear it but don't you ever try to deceive others.
---
Artinya : Kalau kamu tidak bisa menahannya (menahan emosi seperti marah, gundah, sesal, dkk), maka pergilah! bicara pada orang lain! Dan kalau kamu benar-benar yakin bisa menahannya, maka silakan saja untuk menahan perasaan itu, tapi jangan pernah mencoba untuk menghindari orang lain.

Itu benar, saya lebih memilih untuk pergi menghilang dari hadapan orang daripada marah-marah tidak jelas. Karena ini adalah cara saya untuk meredamnya. Jika tidak saya redam, amarah itu akan menjadi bom waktu untuk entah pribadi saya sendiri maupun orang lain di sekitar saya. 

Saya yakin kalian pasti punya cara tersendiri untuk meredam amarah kalian. Misalnya dengan menulis diary, mendengarkan musik, atau bahkan tidur (kalau sudah benar-benar akut, biasanya). Tapi saran saya, jika hal itu bisa bahkan butuh diceritakan kepada orang lain (dengan kata lain harus curhat, berhubung kita adalah makhluk sosial), maka silakan saja untuk curhatkan isi hati kalian. Tidak apa-apa, tidak menjadi masalah. Itu akan membantu mengangkat beban kalian. Yang penting alakadarnya saja. Jangan sampai ke hal-hal yang super privat. khusus yang satu itu, biarlah kalian sendiri dan Allah yang tahu. Oh ya, Allah adalah sebaik-baik tempat curhat, you know... Jadi, jangan fokusin curhat ke teman-teman kamu. Always jadikan curhat ke Allah sebagai prioritas nomer 1, juga mintalah pertolongan kepada Allah supaya dikuatkan hati dan imannya supaya bisa mengatasi yang namanya amarah sehingga tetap senantiasa sabar dan tawakal. Ingat...




Oke, kembali ke topik kenapa saya bilang amarah adalah bom waktu.
Kenapa begitu?

Karena marah itu ibarat gerhanat (atau granat?). Siap diambil pemicunya, siap nunggu dilempar, dan tinggal nunggu kapan meledaknya. Soal nanti yang kena ledakan mau siapa, kadang-kadang kita hanya akan masa bodoh karena toh, yang penting gerhanat (atau granat?) itu sudah meledak dan ledakan dari granat yang kita lempar itu (sementara, dan beruntungnya) tidak mengenai kita. Kita bisa berbangga hati kabur begitu saja. Bukankah itu yang kita lakukan? Haha, ngaku saja. Pasti ada di antara kalian yang begitu marah langsung ngumpet ke kamar, nyalahin orang lain, nulis di buku harian, mengutuk dunia dengan ratusan bahkan ribuan sumpah serapah, atau kalau nggak ya kabur sementara dari rumah. Iya apa iya? Hohoho...


 Mending sih, kalau marahnya masih normal. Kalau sampai membanting pintu, atau benda lainnya..? Nah, kan malah jadi merepotkan. Hayoo...

Kalau pintu kamu rusak, yang repot siapa?
* Pasti kamu sendiri karena kamu tidak punya pintu lagi, lalu keluargamu ikut susah karena harus manggil tukang, lalu tukangnya juga ikut repot karena harus memperbaiki kesalahanmu (yakni merusak pintu), mana jangan-jangan rumah kamu jauh, dan kerjaan pak tukang cuma betulin pintu doang. Mana kalau suatu saat kamu marah lagi, pak tukang harus benerin lagi, apa enggak ill feel apa pak tukangnya? Nanti kalau ibu kamu jadi enggak percaya sama pak tukang lalu mengganti pak tukang, lalu pak tukang yang baru ternyata dianggap sama saja, lalu mencari yang baru, lalu kejadian yang sama terulang lagi. Tidakkah kamu nantinya akan merasa lebih bersalah?

Jadi begitulah... sebagaimanapunnya amarah kita, tetap saja menahan amarah adalah hal paling baik, paling utama yang bahkan sudah dinasehatkan oleh Nabi Muhammad SAW.

(yang di bawah ini nyomot dari http://pustakaimamsyafii.com/jangan-marah-kamu-akan-masuk-surga.html)

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan agar orang yang marah untuk duduk atau berbaring. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ ، فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ ، وَإِلَّا فَلْيَضْطَجِعْ.

"Apabila seorang dari kalian marah dalam keadaan berdiri, hendaklah ia duduk; apabila amarah telah pergi darinya, (maka itu baik baginya) dan jika belum, hendaklah ia berbaring" [7].

Ada yang mengatakan bahwa berdiri itu siap untuk balas dendam, sedang orang duduk tidak siap untuk balas dendam, sedang orang berbaring itu sangat kecil kemungkinan untuk balas dendam.

Maksudnya ialah hendaknya seorang muslim mengekang amarahnya dalam dirinya dan tidak menujukannya kepada orang lain dengan lisan dan perbuatannya.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan apabila seseorang marah hendaklah ia diam, beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ.
"Apabila seorang dari kalian marah, hendaklah ia diam" [8].

Ini juga merupakan obat yang manjur bagi amarah, karena jika orang sedang marah maka keluarlah darinya ucapan-ucapan yang kotor, keji, melaknat, mencaci-maki dan lain-lain yang dampak negatifnya besar dan ia akan menyesal karenanya ketika marahnya hilang. Jika ia diam, maka semua keburukan itu hilang darinya.

 

Rasulullah juga pernah bersabda :

  لَيْسَ الشَّدِيْدُ بِالصُّرَعَةِ ، إِنَّمَا الشَّدِيْدُ الَّذِيْ يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ.
"Orang yang kuat itu bukanlah yang pandai bergulat, tetapi orang yang kuat ialah orang yang dapat mengendalikan dirinya ketika marah".


Juga dengan firman Allah Ta’ala:

"…Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan" [Ali ‘Imrân/3 : 134]

 ---
.
.
.
Tuh kan... 
"Innallahama'as shoubirin."
Artinya : sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.

Maka dari itu stop marah-marah! Tidak perlu dibuang, karena... memangnya kalian bisa tidak marah? Jadi, bukan kita harus membuang amarah, tapi memadamkan amarah itu dengan suatu hal yang terpuji. Inshaallah setelah ini saya akan post kan tentang tips untuk mengobati marah ya... Insha Allah..

Jadi...
Mau tidak jadi temperamental?
Mau tetap sehat wal afiat dengan hidup yang terasa tenteram?
Mau terlihat ramah dan berjiwa muda?
Mau disayang Allah?

Gampang!
Salah satunya adalah dengan menjadi pribadi yang sabar!
Gampang kan?
Oh iya dong! Tentu saja! Makanya jangan sampai kamu kalah dari amarah ataupun hawa nafsu kamu yang lain ya... beneran loh ya...? Yakin? Oke, saya akan menjadi saksi dari kata hati kalian. :)

Sudah itu saja... semoga tidak berbelit-belit kayak benang ruwet.
Assalamu'alaikum...

Semua credit gambar langsung to the RIGHTFUL OWNER 










Senin, 05 Mei 2014

Ide Tersumbat!

Sebelumnya...
Aku minta maaf karena tidak segera mengupdate blog ini. Biasalah, tidak ada waktu. *sok sibuk.
Weh, tapi setelah kupikir-pikir.. "apa pantas blog ini ditunggu postingannya?" Aku bahkan tidak yakin kalau ada hal menarik di dalamnya. Maksudku, informasi terupdate? Lupakan saja. Disini tidak ada @( ̄- ̄)@
Awalnya aku berniat untuk membuat Story #4 dengan cast yang kubuat dengan nama di negaraku sendiri. Hehe.. ini adalah salah satu bentuk cinta tanah air saya. Tapi.. eh la dalah! Idenya tersumbat -_-|| orz. Macet di tengah jalan dan itu sangat menyakitkan, sungguh!! Tapi aku akan berusaha memperbaikinya. Aku akan tuntaskan apa yang kumulai. Yoshh!! ::>_<::
Ya Allah, tolong bantu saya..
Dan!
Kuucapkan "terimakasih banyak" untuk kalian yang bersedia berkeliaran di post ini. Terimakasih.. saya sangat terharu karena ternyata ada yang mau baca, walau nyatanya saya (penulis blog ini) sendiri tidak yakin apa blog ini bahkan masuk kategori penting untuk dibaca. Tapi sudahlah...

Itu saja!



Kamis, 01 Mei 2014

Wide Sky

Look!
Just how small we are!

And well~
Have you said your gratitude to God, since you're still live under the sky and surely not under the ground
(other words : your future house a.k.a grave)

Afternoon Sky


Aku memfoto ini saat menjemput kakakku di stasiun KA di solo. Coba ada sunsetnya sekalian ya. Tapi ya.. well well..

Sky's heart

Woohoo~ berhasil! Berhasil! O yeah! (niru lagunya dora the explorer)

Oke, abaikan itu~
abaikan saya~

Apa terlihat gambar hati? Alhamdulillah! Andai kalian tahu, betapa tidak jelasnya saya waktu itu. Kkk~ but it worth! ﹋o﹋

Almost like a Camel

Ini adalah keterlambatan dalam memotret (aku bahkan bukan fotografer). Ah, ya sudahlah..~

Awalnya kupikir bentuknya mirip unta. Tapi karena aku terlambat, jadi.. ya.. umm.. aku tidak yakin ini bentuk apa. @( ̄- ̄)@

What a pose!

Ini kucing milik temanku. Nama kucing ini kalau tidak salah "sambal" kalau bukan "kopi". Yah, aku bingung yang mana~ (>_<)

Tapi lihat... bukankah pose tidurnya lucu? Hehehe~

Dia sangat sensitif. Kalau dipegang (terutama perut karena geli), dia bisa terbangun dan mencakarmu (atau kalau tidak ya digigit).

Sleep well, cutie~ ≧﹏≦